Tembakau

Tembakau

            Lebih tepatnya tembakau linting, Di masa pandemi ini mulai banyak orang yang mengenal tembakau non pabrik, dikarenakan kondisi ekonomi yang menurun akibat hilangnya lapangan pekerjaan. Lalu apa hubungan antara kedua kejadian tersebut?

            Indonesia termasuk dalam sepuluh besar negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak di  dunia. Dengan jumlah perokok sebanyak itu negara Indonesia memiliki banyak produsen tembakau pabrikan seperti PT Djarum dengan produknya seperti Djarum 76, Djarum BLACK, Djarum Coklat, dll. Atau PT Sampoerna dengan produknya seperti Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, Sampoerna Mild, dll. Dan masih banyak produsen rokok besar yang lainnya. Mereka memiliki pelanggan yang sangat banyak, namun dimasa pandemi seperti ini banyak juga pelanggannya yang merasa pemasukannya tidak cukup untuk terus membeli produk dari mereka dikarenakan harga yang cukup tinggi. Meskipun sebenarnya harga mentah rokok itu tidaklah terlalu mahal tetapi,  yang memengaruhi tingginya harga adalah cukai rokok dan sebagainya. Lalu muncul lah tren menghisap tembakau linting karena banyak masyarakat yang mencari cara agar bisa tetap menghisap tembakau tetapi dengan keadaan ekonominya yang melemah.

Tembakau Linting atau di Indonesia dikenal dengan tingwe, kegiatan menghisap tembakau ini diperkirakan masuk ke Indonesia di awal abad ke-16. Bangsa portugis lah yang berpengaruh dalam masuknya kegiatan merokok di Nusantara ini. Singkat cerita masuknya pengaruh menghisap tembakau ini, berkembanglah petani tembakau secara sporadis di Nusantara. Hingga masa sekarang banyak sekali petani-petani  tembakau di daerah, seperti di daerah temanggung misalnya dengan luas tanam secara keseluruhan sekitar 11.000 hektar daerah Temanggung dapat mengasilkan tembakau sekitar 6000 ton selama musim panen. Dengan hasil tanam sebesar itu mampu untuk di distribusikan ke seluruh Indonesia.

Karakteristik tembakau-tembakau nusantara memiliki ciri khasnya masing-masing, dari ujung barat sampai ujung timur memiliki jenis tembakau yang berbeda-beda. Karakter yang terbentuk secara alami seperti rasa, aroma, tingkat kepekatan dan lain-lain. Ada juga karakter dari bentuk serat yang dihasilkan melalui proses pengeringan dan pencacahan. dari semua faktor karakteristik semua jenis tembakau tetap memiliki cirikhasnya tersendiri dari segi rasa, walaupun dari bentuk fisik hampir terlihat sama saja. Seperti tembakau dari daerah gayo aceh memiliki aroma yang wangi dengan cirikhasnya yang sangat identik dengan suatu tanaman. Atau tembakau lamsi dari temanggung yang memiliki karakteristik rasa yang sangat terasa gatal di tenggorokan.

Alasan mengapa rasa tembakau di setiap daerah bahkan di setiap lahan pertanian berbeda adalah karena faktor tanah, kelembapan, pengairan, sumber cahaya matahari, ketinggian lahan, tanaman-tanaman di sekitar lahan, dll. Karenanya para konsumen tembakau nusantara sangat bisa memilih tembakau kesukaannya, yang paling cocok dengan seleranya. Di penghujung tahun 2021 ini mulai banyak penjual tembakau nusantara di Jakarta atau sekitarnya, mulai dari toko kecil sampai toko waralaba yang memiliki beberapa cabang. Disana tersedia banyak alat dan bahan untuk memenuhi kebutuhan para penikmat tembakau linting, mulai dari alat pembuat rokok dan alat lainnya, tembakau nusantara maupun tembakau kemasan yang memiliki berbagai macam rasa yang modern.

Namun apapun alasannya merokok itu berbahaya bagi tubuh, yang sudah jelas secara medis betapa destruktifnya asap rokok yang di hisap itu. Tapi rokok atau tembakau juga bisa menggerakan ekonomi bagi para petani, penjual, dan pembeli. Jadi setelah ini semua apapun itu adalah pilihan, diri kita lah yang berhak memutuskan apa yang akan kita lakukan, bijaklah dalam memilih jalan dan jangan lupa apa kebaikan yang terjadi dan apa keburukan yang akan terjadi. Karena kita akan selalu menarik apa yang kita tarik. See you on next article guys ;)

Komentar

Bisa Dibaca Dulu Yang Lainnya

Cara Kita Menemukan Hobi

HOBI

Kelapangan Hati